Far Away
Aku hanya merasa dia menjauh. Sepekan. Tepat sepakan tak ada komunikasi antara kami. Biasanya hampir setiap hari kami berkomunikasi meski hanya lewat chatting bbm atau whatsapp. Yah meskipun juga topik pembicaraan kami hanya hal yang remeh. Hanya seputar hobi kami yang sama, yaitu mencoba menjabarkan sebuah puisi. Kadang kukirimi dia sebuah puisi yang kudapat dari buku, lalu kami akan membahasnya. Namun sepekan ini tidak ada chatting itu. Mungkin dia sibuk dengan pekerjaannya atau ahhh aku takut. Takut jika dia sibuk yang lain. Sibuk kenalan dengan gadis lain. Atau sibuk membahas puisi dengan gadis lain. Atau jangan-jangan sibuk dengan persiapan pernikahannya dengan seorang gadis pilihannya. Tidak! Aku belum siap jika akhirnya bukan aku yang mendampingi sisa hidupnya. Aku hanya merasa dia menjauh. Hingga kuputuskan akhir pekan ini menghubunginya. Sekedar menanyakan kabarnya mungkin. Ya! Kukirim bbm itu pukul 19.00. Ini jumat malam. Ia pasti sudah pulang kerja. Biasanya pun ia tak...