Resolusi 2012 (part 2)
Minimal rajin adzan di masjid.
Tu standar penuh makna loh. Artinya, orang senantiasa menjaga shlatnya di awal waktu. Bukan sekedar standar sembarangan!! Be careful to score yourself!!
Kembali berbicara tentang standar. Hal ini melanjutkan pembahasan resolusi 2012 mengapa tahun ini TIDAK ADA 1 kata yang digema-gemakan sahabat2 saya itu dalam resolusi saya. Di sini akan coba saya share beberapa pertimbangannya.
Terbiasa dikelilingi banyak perempuan dan sedikit lelaki. Hingganya, sosok lelaki yang paling mempengaruhi cara pandang saya adalah Bapak. Sosok lelaki yang pertama membuat saya kagum dan sekaligus memahami bahwa beliau pun adalah manusia biasa yang kadang khilaf. Merujuk pada hal itu, sebuah mimpi,harap dan target pun semakin mendarahdaging di relung jiwa ini. Gak mau menghadirkan sosok yang di bawah level Bapak. Gak mau mengecewakan Bapak. Meskipun Bapak juga bukan sosok yang menuntut untuk hal itu. Bapak adalah lelaki yang bisa menerima anaknya apa adanya. Tapi toh karena sebuah kepercayaan itu, saya ingin memberikan yang terbaik untuknya. Sebagaimana Rasulullah mengizinkan Usman dan Ali r.a. Sosok yang gak jauh beda dengan beliau. Meski Bapak gak semulia Rasul, ataupun saya gak semulia Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Back to the first sentence above. Tentang adzan di masjid. Akhir-akhir ini jarang liat cowok-cowok pada ke masjid. Paling-paling y yg deket sama lingkungan kampuz. Kalo udah di rumah, jarang dh!! Standar itu yg masih ingin saya pertahankan. Whatever happen!! Insyaallah masih ada sosok yang menjalankannya.
Dan ini adalah salah satunya aja. Masih ada beberapa pertimbangan lain. Kapan-kapan share lg. Udah mau jam 5, udah mau pulang kantor hehehee =^.^=
Tu standar penuh makna loh. Artinya, orang senantiasa menjaga shlatnya di awal waktu. Bukan sekedar standar sembarangan!! Be careful to score yourself!!
Kembali berbicara tentang standar. Hal ini melanjutkan pembahasan resolusi 2012 mengapa tahun ini TIDAK ADA 1 kata yang digema-gemakan sahabat2 saya itu dalam resolusi saya. Di sini akan coba saya share beberapa pertimbangannya.
Terbiasa dikelilingi banyak perempuan dan sedikit lelaki. Hingganya, sosok lelaki yang paling mempengaruhi cara pandang saya adalah Bapak. Sosok lelaki yang pertama membuat saya kagum dan sekaligus memahami bahwa beliau pun adalah manusia biasa yang kadang khilaf. Merujuk pada hal itu, sebuah mimpi,harap dan target pun semakin mendarahdaging di relung jiwa ini. Gak mau menghadirkan sosok yang di bawah level Bapak. Gak mau mengecewakan Bapak. Meskipun Bapak juga bukan sosok yang menuntut untuk hal itu. Bapak adalah lelaki yang bisa menerima anaknya apa adanya. Tapi toh karena sebuah kepercayaan itu, saya ingin memberikan yang terbaik untuknya. Sebagaimana Rasulullah mengizinkan Usman dan Ali r.a. Sosok yang gak jauh beda dengan beliau. Meski Bapak gak semulia Rasul, ataupun saya gak semulia Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Back to the first sentence above. Tentang adzan di masjid. Akhir-akhir ini jarang liat cowok-cowok pada ke masjid. Paling-paling y yg deket sama lingkungan kampuz. Kalo udah di rumah, jarang dh!! Standar itu yg masih ingin saya pertahankan. Whatever happen!! Insyaallah masih ada sosok yang menjalankannya.
Dan ini adalah salah satunya aja. Masih ada beberapa pertimbangan lain. Kapan-kapan share lg. Udah mau jam 5, udah mau pulang kantor hehehee =^.^=
Komentar
Posting Komentar