Apalagi?
Apalagi yang bisa saya lakukan selain "nulis" kalo lagi banyak pikiran begini. Bukan banyak sih tepatnya. Hanya ada satu pikiran. Jadi ya gitu, ituuuuuu mulu yang dipikirin. Stuck! Dulu kalo lagi suntuk, yang dilakukan adalah jalan kaki sendirian 1-2km. Sekarang? Belum bisa ngegalau macam gitu secara si laki pasti ngintilin.
Apa yang sedang kurisaukan? Anak! It's been a year since we've married and the fact is I'm not pregnant yet. Belom isi Bukkk! Sedih. Pribadi sih nggak seberapa mikirin. Cuma kalo ada yang nanya-nanya atau cerita-cerita gitu jadi baper sendiri. Ketambahan lagi kakak sama kakak ipar barengan lagi hamil dongs! You know, saya jadi semacam "loser" gitu. Emang sih bukan perkara pertandingan, hanya saja seperti merasa "how could I don't feel what they feel", or kind of "I want it too". Tapi Allah belum ngasih. Lebih ngeselin lagi kalo ada Ibu-ibu kantor yang julid! Basa-basinya nanya udah isi apa belum, ujung-ujungnya nyeritain (banggain) anaknya yang udah hamil (yang notabene baru nikah). Kan kan esmosyiiiii yes! Sampe-sampe saya udah ditahap baper akut kalo liat orang hamil atau anak kecil. Baperrrrrr akut! Bahkan kadang sampe melongos. Nggak kuat liatnya. Langsung seketika mendung hati ini. Juga sampe nangis-nangis sesenggukan pas liat bercak (tanda mulai haid). Ahhhhh aku terlalu lemah.
Ya Rabb, hamba-Mu ini sangat lemah. Kau sampaikan pada kami untuk berikhtiar, maka saksikanlah ikhtiar-ikhtiar kami ini Ya Rabb. Mungkin ini belum maksimal, maka kami akan terus ikhtiar Ya Rabb, namun jika Kau berkenan untuk menyegerakannya Ya Rabb, maka mudahkanlah, kuatkanlah kami dan berkahilah segala upaya dan hasil ini Ya Rabb. Kami berserah kepada-Mu. Mohon bimbing kami untuk ikhlas, untuk tetap kuat dan untuk senantiasa berpikir positif. Sebagaimana Nabi Zakaria yang tak pernah kecewa dalam berdoa, maka kami pun demikian, kami yakin Kau akan mengabulkan, hanya saja jiwa ini terlalu rapuh, hati ini terlalu tamak, maka kokohkanlah jiwa ini, tenangkanlah hati ini Ya Rabb. Berikan yang terbaik dari sisi-Mu untuk kami. Jika kembar 2 itu baik untuk kami dan Kau mampukan kami untuk mendidiknya, maka percayakanlah amanah itu untuk kami Ya Rabb. Namun jika 1 lebih baik, maka buat kami ikhlas dan penuh kasih pula untuk mendidiknya Ya Rabb. Jadikanlah 3 atau 4 anak kami sebagai para pembuka Al-Quds Ya Rabb. Jadikanlah anak dan keturunan kami pejuang agama-Mu, manusia yang bermanfaat bagi negara, pemimpin yang dicintai langit dan bumi serta penyejuk hati kami. Jadikanlah anak dan keturunan kami hafidz dan hafidzoh, penjaga hadits Rasul-Mu dan penyebar agama-Mu Ya Rabb. Percayakanlah kepada kami, mampukanlah kami dengan bimbingan-Mu Ya Rabb. Rabbi habli milladunka dzurriyatan thoyyibah, innaka sami'uddua. Rabbi habli minasholihin. Aamiin..
Apa yang sedang kurisaukan? Anak! It's been a year since we've married and the fact is I'm not pregnant yet. Belom isi Bukkk! Sedih. Pribadi sih nggak seberapa mikirin. Cuma kalo ada yang nanya-nanya atau cerita-cerita gitu jadi baper sendiri. Ketambahan lagi kakak sama kakak ipar barengan lagi hamil dongs! You know, saya jadi semacam "loser" gitu. Emang sih bukan perkara pertandingan, hanya saja seperti merasa "how could I don't feel what they feel", or kind of "I want it too". Tapi Allah belum ngasih. Lebih ngeselin lagi kalo ada Ibu-ibu kantor yang julid! Basa-basinya nanya udah isi apa belum, ujung-ujungnya nyeritain (banggain) anaknya yang udah hamil (yang notabene baru nikah). Kan kan esmosyiiiii yes! Sampe-sampe saya udah ditahap baper akut kalo liat orang hamil atau anak kecil. Baperrrrrr akut! Bahkan kadang sampe melongos. Nggak kuat liatnya. Langsung seketika mendung hati ini. Juga sampe nangis-nangis sesenggukan pas liat bercak (tanda mulai haid). Ahhhhh aku terlalu lemah.
Ya Rabb, hamba-Mu ini sangat lemah. Kau sampaikan pada kami untuk berikhtiar, maka saksikanlah ikhtiar-ikhtiar kami ini Ya Rabb. Mungkin ini belum maksimal, maka kami akan terus ikhtiar Ya Rabb, namun jika Kau berkenan untuk menyegerakannya Ya Rabb, maka mudahkanlah, kuatkanlah kami dan berkahilah segala upaya dan hasil ini Ya Rabb. Kami berserah kepada-Mu. Mohon bimbing kami untuk ikhlas, untuk tetap kuat dan untuk senantiasa berpikir positif. Sebagaimana Nabi Zakaria yang tak pernah kecewa dalam berdoa, maka kami pun demikian, kami yakin Kau akan mengabulkan, hanya saja jiwa ini terlalu rapuh, hati ini terlalu tamak, maka kokohkanlah jiwa ini, tenangkanlah hati ini Ya Rabb. Berikan yang terbaik dari sisi-Mu untuk kami. Jika kembar 2 itu baik untuk kami dan Kau mampukan kami untuk mendidiknya, maka percayakanlah amanah itu untuk kami Ya Rabb. Namun jika 1 lebih baik, maka buat kami ikhlas dan penuh kasih pula untuk mendidiknya Ya Rabb. Jadikanlah 3 atau 4 anak kami sebagai para pembuka Al-Quds Ya Rabb. Jadikanlah anak dan keturunan kami pejuang agama-Mu, manusia yang bermanfaat bagi negara, pemimpin yang dicintai langit dan bumi serta penyejuk hati kami. Jadikanlah anak dan keturunan kami hafidz dan hafidzoh, penjaga hadits Rasul-Mu dan penyebar agama-Mu Ya Rabb. Percayakanlah kepada kami, mampukanlah kami dengan bimbingan-Mu Ya Rabb. Rabbi habli milladunka dzurriyatan thoyyibah, innaka sami'uddua. Rabbi habli minasholihin. Aamiin..
Komentar
Posting Komentar