Road To 2nd Anniv
Besok (10/12/2018) pernikahan kami akan genap 2 tahun. Bener ya genap, bukan ganjil. And there’re will be still the two of us. Yes still two of us, not become 3 yet. Yeah I hope next year, in our 3rd anniv we’re going to be three of us. Yes, for these 2 years I’m still not pregnant yet.
Dan beginilah perjalanan itu.
1. dr. Gunawan, Sp.OG (Klinik Fakhira, Sawah Lunto)
Sebelum Ramadhan 2017 lalu (7 bulan pasca menikah) adalah pertama kali coba ngecek kondisi rahim. Searching-searching yang murmer ternyata di mari. Kami ke sana pas weekday jadi nggak seberapa rame. Pernah juga pas sabtu, lumayan rame. Lupa berapa kali kemari. Kalo nggak salah 3x. Di USG 2D aman kata dokternya. Sempet dikasih vitamin untuk aku sendiri. Tapi sebulan nggak jadi, kami nggak ngelanjutin karena kena libur lebaran. Abis lebaran, males-malesan! Ahahahaha! Dokternya enak, baik. Biayanya sangat terjangkau.
2. dr. Prita Kusumaningsih, SpOG (RS Al-Fauzan, Kramat Jati)
Bulan November coba nyari second opinion. Berhubung next month akan first anniv. Ini dapat rekomendasi dari temen yang 2x lahiran di beliau dan 1 temen lagi yang pernah cek up ke beliau. Kami ke sana juga pas weekday, menghindari weekend yang katanya rame. It was my first time di usg transv. Rasanya kaget! Nggak nyaman sih. Tapi ya udahlah ya ditahan wae! Kata dr. Prita telurnya kecil-kecil, rahimnya retro. Tapi nggak masalah katanya. Jalan aja dulu alami kata dokternya. So, dese nggak ngasih obat/vitamin apapun. Katanya kalo udah setahun, baru dicek lebih lanjut baik aku maupun suami. Dokternya jilbaban dan baik juga. Biayanya cukup terjangkau. Ya iya, karena nggak pake resep.
3. dr. E. Rohati (RSIA Buah Hati, Pamulang)
Sekitar Juni 2018 karena rumah pindah ke arah sini, maka cobalah ke RS yang nggak jauh-jauh amat. Nyoba ke dokter cewek. Berdasar penulusan google sih beberapa pasien bilang dokternya cepet banget. Tapi ya berhubung emang mau nyari dokter cewek, so cuss wae lah kemari. Lagi-lagi kami ke sana pas weekday untuk menghindari keramaian weekend. Begitu masuk, dicek usg 2D. Kecewa! Karena udah siap dengan pake rok dongs! Katanya nggak masalah. Dikasih rujukan suami untuk tes analisis sperma di prodia. Terus aku dikasih vitamin folavit kalo nggak salah. Which is aku emang rutin minum dari tahun 2017 meskipun akhir 2017 mulai ogah-ogahan. Ngambek mah ceritanya! Okay, back to the topic! Dan benar kata netizen kalo dr. Rohati agak ngebut jelasinnya. Nggak sebanding dengan lama nunggunya. Intinya emang nggak puas. Dan beliau bilang untuk dateng lagi pas haid next month dengan membawa hasil analisis suami. Lalu berhubung si Abang sibuk yes, walhasil nggak sempetlah ke prodia, so kita pindah dokter karena takut ke dokter ini sebelum bawa hasil prodianya. Biaya di sini? Mayan sih. Lupa tapi berapa. Tapi masih nggak bikin kaget-kaget amatlah.
4. dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG (RSIA Citra Ananda, Ciputat)
Akhir agustus nyoba kemari. Hasil dari temen yang sebulan sebelumnya nyoba promil dengan beliau. Dokternya sangat modern. Kekinian! Punya vlog cuy! Klimis. Cakep! Ya iyalah. Ini rumah sakit jaringannya RS Bunda which is tempatnya artis-artis cuy! Dokternya emang baek banget! Nggak buru-buru. Jelasinnya runut. Di sini aku tes SIS. SIS ini untuk mengecek kondisi saluran telur. Rasanya? Pas tindakan sih biasa aja. Cuma dipasangin kateter terus disemprot doing. Tapi abis itu yang ada rasa yang tidak biasa. Kayak keram gitu. Kata dokternya nggak apa-apa, wajar aja karena kan salurannya dibuka. Sebelum SIS, cek darah dll dulu juga untuk memastikan kondisi kita oke untuk dilakukan tindakan SIS. Dan suami juga akhirnya tes sperma di sini. Hasil dari SIS? Alhamdulillah lancar jaya. Hasil tes sperma suami? Kata dokternya nggak masalah cuma perlu tambahan vitamin yang dikonsumsi 3 bulan ke depan. Dengan kondisi demikian, dokternya menyimpulkan bahwa penyebab belum hamilnya cenderung unknown. Karena katanya, rahim retro dan telur kecil itu bukan penyebab sulit hamil. Dokternya modern cuy! So, dese suggest untuk ke inseminasi atau langsung bayi tabung! Duhhhh Mak! Kalo situ duitnya nggak berseri sih cucok banget dengan dokter ini. Tapi kalo yang model kayak aye yang “eman-eman” club sih untuk insem pun think twice. So kami masih hold untuk insemnya. Dengan pertimbangan nyelesain vitamin suami yang 3 bulan itu. Ohya, biaya SIS sekitar 2jutaan. Karena RS ini jaringan RS Bunda, jadi ya emang biayanya sedikit lebih tinggi. Cuma ya nggak parah-parah amat sih. Masih kecover kartu debit sih. Untuk biaya total insem, depend on kondisi pasien, cuma temen sih ada yang 10jutaan insem di RSIA Citra Ananda ini. Ya itu juga yang jadi alas an tambahan kami untuk pending insem.
5. dr. Ismail Yahya, SpOG (RSIA Buah Hati, Pamulang)
Back to RSIA Buah Hati, genks! Why? Karena kalo ke dr. Ivander lagi takutnya ditodong untuk insem. Maklum udah 3 bulan pasca ketemu doi neh! And yes, this is already December. Tanggal 8 malam kami ke sana. Cek and ricek emang milih dr. Ismail Yahya karena jadwalnya banyak dan malem which is kalo disuruh ke sana berulang, nggak rebet izin kantor shay!
Pas di jalan mikir, “Wihhh namanya dokternya mantep ya! Ismail Yahya. Dua nama tentang keajaiban kandungan. Ismail yang dinanti oleh Nabi Ibrahim bertahun lamanya. Setelah lahir, akhlaknya mulia sekali bahkan menjadi contoh qurban. Sementara Yahya adalah nama langsung yang diberikan Allah untuk anak Nabi Zakaria yang ditunggu-tunggu bahkan ketika istri Nabi Zakaria sudah menopause. Masyaallah baru sadar aye, Bang!”.
Sebelum berangkat sempet browsing-browsing juga sih. Katanya dokternya baik dan agamis gitu. Baca basmallah gitu. Yowes cus yes! Dan itu malam minggu dong! Makin baper aja di ruang tunggu isinya mamak-mamak dengan perut melendung dan anak-anak balita yang lucu-lucu. Kuat-kuat, Ran! Udah sok iyes dong dari rumah pake celana aja karena mikirnya bakal usg 2D aja kayak dr. Rohati beberapa waktu lalu. Lah begitu masuk disuruh usg transv. Gelagepan lah aye! Nggak dikasih sarung pula. Begitu dicek, kata dokternya telurnya banyak, lebih dari 5, pco nih! Gitu katanya. Sempet mau jleb dong ya, secara hasil googling kan katanya pco susah hamidun. Tapi kata dokternya,
“Nggak apa-apa, saya kasih obat biar telur yang kecil-kecilnya ilang dan yang lumayan gede bias berkembang. Nanti ke sini lagi pas hari 1 atau 2 haid. Kayak gini biasanya perlu 2 bulan. Belum saya kasih profertil, saya mau ilangin yang kecil-kecilnya dulu. Bismillah.”
Duhhh kan adem ya dengernya. Terus beliau juga nutup dengan “Jazakallah.”
Yowes bismillah aja. Semoga cocok dengan dr. Ismail Yahya ini. Meskipun laki! Biaya? 1,5 juta. Lumayan ya? Iya! Untuk 3 jenis obatku dan 1 jenis vitamin buat suami.
So gaes, doakan yes!
Semoga bermanfaat bagi temen-temen para pejuang promil dan pencari spog! ^,^
(Depok, 9/12/2018)
Dan beginilah perjalanan itu.
1. dr. Gunawan, Sp.OG (Klinik Fakhira, Sawah Lunto)
Sebelum Ramadhan 2017 lalu (7 bulan pasca menikah) adalah pertama kali coba ngecek kondisi rahim. Searching-searching yang murmer ternyata di mari. Kami ke sana pas weekday jadi nggak seberapa rame. Pernah juga pas sabtu, lumayan rame. Lupa berapa kali kemari. Kalo nggak salah 3x. Di USG 2D aman kata dokternya. Sempet dikasih vitamin untuk aku sendiri. Tapi sebulan nggak jadi, kami nggak ngelanjutin karena kena libur lebaran. Abis lebaran, males-malesan! Ahahahaha! Dokternya enak, baik. Biayanya sangat terjangkau.
2. dr. Prita Kusumaningsih, SpOG (RS Al-Fauzan, Kramat Jati)
Bulan November coba nyari second opinion. Berhubung next month akan first anniv. Ini dapat rekomendasi dari temen yang 2x lahiran di beliau dan 1 temen lagi yang pernah cek up ke beliau. Kami ke sana juga pas weekday, menghindari weekend yang katanya rame. It was my first time di usg transv. Rasanya kaget! Nggak nyaman sih. Tapi ya udahlah ya ditahan wae! Kata dr. Prita telurnya kecil-kecil, rahimnya retro. Tapi nggak masalah katanya. Jalan aja dulu alami kata dokternya. So, dese nggak ngasih obat/vitamin apapun. Katanya kalo udah setahun, baru dicek lebih lanjut baik aku maupun suami. Dokternya jilbaban dan baik juga. Biayanya cukup terjangkau. Ya iya, karena nggak pake resep.
3. dr. E. Rohati (RSIA Buah Hati, Pamulang)
Sekitar Juni 2018 karena rumah pindah ke arah sini, maka cobalah ke RS yang nggak jauh-jauh amat. Nyoba ke dokter cewek. Berdasar penulusan google sih beberapa pasien bilang dokternya cepet banget. Tapi ya berhubung emang mau nyari dokter cewek, so cuss wae lah kemari. Lagi-lagi kami ke sana pas weekday untuk menghindari keramaian weekend. Begitu masuk, dicek usg 2D. Kecewa! Karena udah siap dengan pake rok dongs! Katanya nggak masalah. Dikasih rujukan suami untuk tes analisis sperma di prodia. Terus aku dikasih vitamin folavit kalo nggak salah. Which is aku emang rutin minum dari tahun 2017 meskipun akhir 2017 mulai ogah-ogahan. Ngambek mah ceritanya! Okay, back to the topic! Dan benar kata netizen kalo dr. Rohati agak ngebut jelasinnya. Nggak sebanding dengan lama nunggunya. Intinya emang nggak puas. Dan beliau bilang untuk dateng lagi pas haid next month dengan membawa hasil analisis suami. Lalu berhubung si Abang sibuk yes, walhasil nggak sempetlah ke prodia, so kita pindah dokter karena takut ke dokter ini sebelum bawa hasil prodianya. Biaya di sini? Mayan sih. Lupa tapi berapa. Tapi masih nggak bikin kaget-kaget amatlah.
4. dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG (RSIA Citra Ananda, Ciputat)
Akhir agustus nyoba kemari. Hasil dari temen yang sebulan sebelumnya nyoba promil dengan beliau. Dokternya sangat modern. Kekinian! Punya vlog cuy! Klimis. Cakep! Ya iyalah. Ini rumah sakit jaringannya RS Bunda which is tempatnya artis-artis cuy! Dokternya emang baek banget! Nggak buru-buru. Jelasinnya runut. Di sini aku tes SIS. SIS ini untuk mengecek kondisi saluran telur. Rasanya? Pas tindakan sih biasa aja. Cuma dipasangin kateter terus disemprot doing. Tapi abis itu yang ada rasa yang tidak biasa. Kayak keram gitu. Kata dokternya nggak apa-apa, wajar aja karena kan salurannya dibuka. Sebelum SIS, cek darah dll dulu juga untuk memastikan kondisi kita oke untuk dilakukan tindakan SIS. Dan suami juga akhirnya tes sperma di sini. Hasil dari SIS? Alhamdulillah lancar jaya. Hasil tes sperma suami? Kata dokternya nggak masalah cuma perlu tambahan vitamin yang dikonsumsi 3 bulan ke depan. Dengan kondisi demikian, dokternya menyimpulkan bahwa penyebab belum hamilnya cenderung unknown. Karena katanya, rahim retro dan telur kecil itu bukan penyebab sulit hamil. Dokternya modern cuy! So, dese suggest untuk ke inseminasi atau langsung bayi tabung! Duhhhh Mak! Kalo situ duitnya nggak berseri sih cucok banget dengan dokter ini. Tapi kalo yang model kayak aye yang “eman-eman” club sih untuk insem pun think twice. So kami masih hold untuk insemnya. Dengan pertimbangan nyelesain vitamin suami yang 3 bulan itu. Ohya, biaya SIS sekitar 2jutaan. Karena RS ini jaringan RS Bunda, jadi ya emang biayanya sedikit lebih tinggi. Cuma ya nggak parah-parah amat sih. Masih kecover kartu debit sih. Untuk biaya total insem, depend on kondisi pasien, cuma temen sih ada yang 10jutaan insem di RSIA Citra Ananda ini. Ya itu juga yang jadi alas an tambahan kami untuk pending insem.
5. dr. Ismail Yahya, SpOG (RSIA Buah Hati, Pamulang)
Back to RSIA Buah Hati, genks! Why? Karena kalo ke dr. Ivander lagi takutnya ditodong untuk insem. Maklum udah 3 bulan pasca ketemu doi neh! And yes, this is already December. Tanggal 8 malam kami ke sana. Cek and ricek emang milih dr. Ismail Yahya karena jadwalnya banyak dan malem which is kalo disuruh ke sana berulang, nggak rebet izin kantor shay!
Pas di jalan mikir, “Wihhh namanya dokternya mantep ya! Ismail Yahya. Dua nama tentang keajaiban kandungan. Ismail yang dinanti oleh Nabi Ibrahim bertahun lamanya. Setelah lahir, akhlaknya mulia sekali bahkan menjadi contoh qurban. Sementara Yahya adalah nama langsung yang diberikan Allah untuk anak Nabi Zakaria yang ditunggu-tunggu bahkan ketika istri Nabi Zakaria sudah menopause. Masyaallah baru sadar aye, Bang!”.
Sebelum berangkat sempet browsing-browsing juga sih. Katanya dokternya baik dan agamis gitu. Baca basmallah gitu. Yowes cus yes! Dan itu malam minggu dong! Makin baper aja di ruang tunggu isinya mamak-mamak dengan perut melendung dan anak-anak balita yang lucu-lucu. Kuat-kuat, Ran! Udah sok iyes dong dari rumah pake celana aja karena mikirnya bakal usg 2D aja kayak dr. Rohati beberapa waktu lalu. Lah begitu masuk disuruh usg transv. Gelagepan lah aye! Nggak dikasih sarung pula. Begitu dicek, kata dokternya telurnya banyak, lebih dari 5, pco nih! Gitu katanya. Sempet mau jleb dong ya, secara hasil googling kan katanya pco susah hamidun. Tapi kata dokternya,
“Nggak apa-apa, saya kasih obat biar telur yang kecil-kecilnya ilang dan yang lumayan gede bias berkembang. Nanti ke sini lagi pas hari 1 atau 2 haid. Kayak gini biasanya perlu 2 bulan. Belum saya kasih profertil, saya mau ilangin yang kecil-kecilnya dulu. Bismillah.”
Duhhh kan adem ya dengernya. Terus beliau juga nutup dengan “Jazakallah.”
Yowes bismillah aja. Semoga cocok dengan dr. Ismail Yahya ini. Meskipun laki! Biaya? 1,5 juta. Lumayan ya? Iya! Untuk 3 jenis obatku dan 1 jenis vitamin buat suami.
So gaes, doakan yes!
Semoga bermanfaat bagi temen-temen para pejuang promil dan pencari spog! ^,^
(Depok, 9/12/2018)
Komentar
Posting Komentar