Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kepadamu yang Allah Titipkan Untukku

Hai laki-laki yang lebih dari 3 tahun lalu kupandangi baju merah marunnya! Terima kasih telah hadir dalam hidupku, haha! Tentu kuucap syukur kepada Allah yang telah menyuruhmu untuk akhirnya mendampingiku. Kuingat dulu menjelang pernikahan, aku takut sekali. Takut jika pernikahan ini tak jadi. Kata orang, banyak sekali godaan dan halangan sebelum nikah. Misalnya mantan yang tiba-tiba kembali, orang tua yang tiba-tiba menentang, calonnya kecelakaan dan lain-lain. Alhamdulillah mantan nggak punya, gebetan udah pada nikah, nggak tahu deh kalo dari sisi sana punya mantan atau gebetan yang masih available apa nggak. Terus, orang tua Alhamdulillah support terus. Nah apa lagi nih? Duhhh Gusti, jangan deh kalo kecelakaan. Udah syukur-syukur akhirnya ada yang mau, lah masa’ diambil duluan sih? Haha! Tiga tahun berlalu, dengan segala suka dukanya. Dengan segala senyum tangisnya. Dengan segala kesebelan dan keceriaannya. Juga dengan pertumbuhan yang kita alami bersama. Tumbuh gendut bersama m...

Mulai Dari 0

Yah namanya juga hidup, banyak belajar! Sawang sinawang. Bar nyawang-nyawang, yo mesti sinawang. Dulu (awal 2015) pertama masuk sini, ngeliatin eselon-eselon 4 yang kayaknya hidupnya udah sejahtera gitu. Udah pada punya mobil. Waktu itu dalam hati bergumam, "Oke, berarti nanti kalo udah eselon 4 auto punya mobil". Tapi ini udah dijalanin hampir 3 tahun kok ya nggak kebeli-beli ya? Bukan saya yang udah eselon 4, tapi suami gue. Padahal, temennya yang masih staff aja udah punya mobil. Based on tahun ini aja ya, yok kita cek! Yah lebih dari 50% eselon 4 di tempat gue, udah punya mobil. Okay, mikir keras dah gue! Padahal kan gue juga kerja. Harusnya pemasukan keluarga kami lebih tinggi daripada temen-temen yang istrinya nggak kerja. Setelah ngumpulin info-infonya, akhirnya nemuin 2 kesimpulan : 1. Hibah orang tua, 2. Posisi kerjaan Hibah orang tua, gaes! Gue jadi mikir, fix gue harus lebih sejahtera daripada orang tua gue, supaya gue bisa ngehibahin anak gue nanti. Bi...

Birthday Promo Holycow

Dari kemarenan mau nulis, tapi sok sibuk mulu nih! Mau berbagi pengalaman makan steak gratis nih! Untuk kamu yang ulang tahun, Holycow (yang logonya gambar kepala sapi doang) masih memberikan free 1 steak. Lumayan kan? Hemat seratusan ribu. Gimana caranya? 1. Daftar dulu di https://kuponku.asia/holycow 2. Nanti kamu akan dapat sms konfirmasi, lanjut-lanjut aja 3. Pada tanggal 1 di bulan ulang tahunmu, kamu akan dapat sms lagi yang isinya barcode untuk free 1 steaknya 4. Datang ke holycow terdekat pas di hari kamu ulang tahun Rulesnya sih harusnya, kamu daftar H-30 dari hari ulang tahun kamu. Tapi kemarin aku coba di tanggal 29 Juni untuk ultah suamiku taggal 2 Juli. Alhamdulillah bisa-bisa aja. Pas tanggal 1 pagi kok nggak ada sms barcode, ya udah kupikir nggak akan dapet. Eh taunya, siang-siang dapet smsnya. Langsung deh besokannya pulang kantor mampir ke holycow wolter. Eh tapi, nggak patut dicontoh juga sih untuk daftar mepet-mepet gitu. Tetap usahakan daftar di H-30 ya, gaes! ...

Anak dan Problematikanya

Memang belum berpengalaman punya dan mengasuh anak sendiri. Tapi toh berkomentar itu nggak selalu harus based on our own expereinces kan? Bulan lalu ikut pengajian tentang "Birul Walidain". Ada satu hal yang masih mengganjal bagi saya. Saya mengimani dan sepakat bahwa seorang anak laki-laki bakti tertingginya adalah kepada orang tuanya. Ibu, ibu, ibu lalu ayah. Namun bagi seorang perempuan, ketika sudah menikah, maka bakti tertingginya adalah suaminya. Jadi tuh kalau diibaratkan drama Korea. Ibu mertua tuh macam Ibu Suri. Punya kekuasaan sendiri. Raja sebagai pimpinan tertinggi pun nggak bisa serta merta berjalan tanpa andil Ibu Suri. Entahlah! Itu yang jadi gambaran bagi saya. Lantas kemudian, sebagai anak laki-laki (seorang suami) yang baik pasti memahami kewajiban untuk berbakti itu tadi. Bahkan diceritakan ada seorang laki-laki di jaman terdahulu yang sulit wafatnya karena ibunya marah dengannya. Marah kenapa? Karena anaknya membelikan baju untuk istrinya, tapi tidak...

Mungkin Ini Jalan

Dulu, waktu masih muda (sekarang udah tua ahahahaa!), punya cita-cita di 3 lini. 1. Anchor/Newcaster/Announcer Yah segala tentang kepenyiaran. Ini gara-gara nonton drama Korea "All About Eve". Ya pikir sendiri tahun berapa tu serial. Dari situ, pengen banget jadi seperti Sun Mi. Berlanjut jaman SMP, hobinya denger radio, terus pengen jadi penyiar radio. Tapi kok ya jaman SMA nggak ikutan daftar penyiar radio SMA ya? Nggak tau deh! Sibuk kalik waktu itu, jadi nggak sempet ikut-ikutan kegiatan di luar sekolah. SMA tuh udah sibuk dengan kegiatan teater sekolah sama stalking gebetan! Ahahahaa! Sampe lulus SMA baru mikir mau ngelamar jadi announcer. Udah ke salah satu radio di Bandar Lampung, tapi mereka nggak lagi buka lowongan. Yoweslah, kuliah aja yang bener! Tapi mimpi itu muncul kembali di tahun 2009. Ketika itu iseng daftar lowongan penyiar, meskipun jarang banget denger radio itu. Inget banget pas tes, disuruh nulis nama-nama penyiar radionya, terus cuma tau 2 nama. Tapi...